Gurihnya Bisnis Sewa Modem, Ingin Coba?

Internet ibarat pupuk yang sangat jitu untuk dunia usaha dikala ini. Banyak sekali tipe bisnis baru yang timbul akibat internet.

Salah satu bisnis baru yang mulai gempar sebab internet merupakan penyewaan modem buat para turis di luar negara. Coba saja ketik sewa modem ke luar negara di mesin pencari Google, tentu timbul deretan web penyewaan modem.

Salah satu pemain yang telah tumbuh lumayan masif merupakan PT Yelooo Integra Datanet Tbk alias Passpod. Usia industri ini baru 2 tahun, tetapi telah dapat mejeng di pasar modal.

Direktur Utama Passpod Hiro Whardana mengisahkan, ia mendirikan bisnisnya itu bersama 3 orang temannya. Mereka kebetulan mempunyai pengetahuan tentang teknologi data serta telco. Kesamaan yang lain mereka gemar plesiran ke luar negara.

" Kami bersama ogah rugi, jadi rugi gunakan paket roaming sebab biayanya mahal sekali. Satu SIM Card dapat US$ 50, jika berangkat berempat dapat US$ 200," ujarnya

Bisnis Sewa Modem


Tidak hanya itu ia memandang dengan terus menjadi banyaknya turis Indonesia ke luar negara, baginya modem wifi sangat diperlukan. Karena untuk mereka yang tidak dapat berbahasa Inggris susah kala wajib membeli SIM Card di negeri tujuannya.

Hiro mengaku termotivasi dari Jepang yang tadinya telah gempar bisnis penyewaan modem wifi. Kesimpulannya mereka iseng buat coba bisnis itu.

Mereka kesimpulannya mengumpulkan modal yang cuma Rp 150 juta. Modal itu buat membeli 100 buah modem yang biayanya Rp 1, 5 juta.

Awal mulanya mereka bekerja sama dengan industri tour and travel buat menawarkan jasa sewa modemnya. Setelah itu mulai tumbuh dengan membuat web serta lewat media sosial.

Benar saja, di bulan keempat Passpod telah mengantongi omset Rp 100 jutaan. Apalagi sempat Passpod menyudahi menawarkan modemnya bukan sebab gulung tikar tetapi sebab modemnya yang berjumlah 2 ribu fitur habis disewa seluruh bertepatan. Itu terjalin pada Desember 2017.

Memandang kemampuan yang luar biasa, industri terus menaikkan jumlah modemnya sampai saat ini terdapat dekat 11 ribu modem. Saat ini industri dapat mengantongi omset dekat Rp 1, 5- 3 miliyar per bulan.

Pada dikala IPO Passpod sukses mengumpulkan nyaris Rp501 miliyar, dari sasaran perolehan dana Rp48 miliyar. Duit itu salah satunya digunakan buat pengembangan bisnis.

Bagi Hiro industri penyewaan modem wifi mempunyai kemampuan yang luar biasa bersamaan dengan pergantian style hidup warga kekinian yang lebih gemar plesiran. Terlebih perkembangan warga kelas menengah dikala ini begitu besar.

" Size- nya besar banget, bayangkan dalam satu tahun terdapat 8, 2 juta orang yang ke luar negara dari Indonesia. Itu pasar yang luar biasa," tutupnya.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance( INDEF), Bhima Yudhistira memperhitungkan hadirnya bisnis sewa modem di Indonesia dapat jadi ancaman untuk para provider ataupun industri telco di Indonesia. Karena mereka secara tidak langsung turut memakan pangsa pasar mereka di bisnis paket roaming.

" Terus menjadi banyak disrupsi di zona telekomunikasi bagus buat konsumen tetapi di sisi lain memangkas marjin laba pemain telco yang telah terdapat," ucapnya.

Industri telco sebagian tahun ini memanglah tengah hadapi kelesuan. Banyak dari industri telco besar tercantum Telkomsel sampai Indosat masih hadapi kerugian.

Masa suram dari industri telco diawali kala berkembangnya aplikasi. Dengan terdapatnya aplikasi komunikasi buat pesan, telepon sampai panggilan video membuat industri telco kehabisan pendapatan dari pulsa. Terlebih sepanjang ini industri telco sangat tergantung dari pendapatan panggilan pulsa serta SMS.